Pembentukan Pos UKK Hingga MOU Dengan Dinkes Madina

MEDAN – Setelah membentuk Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK), beragam kegiatan dilakukan di Pos UKK di kabupaten Madina yang berlangsung di STIKES Namira, kemarin.

Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Cabang Sumut, Destanul Aulia SKM MBA MEc PhD mengatakan pada kegiatan d Pos UKK itu dihadiri 10 kader masing masing pos UKK membawa masing masing 5 orang anggotanya Sehingga ada 50 kader Pos UKK di kabupaten Madina.

“Kegiatan ini berlangsung seharian dimulai Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) disana dipaparkan hasil Survey Mawas Diri (SMD) terhadap 50 orang kader,” ucap Destanul Aulia.

Adapun hasil SMD itu ditemukan berbagai permasalahan diantaranya sistem pembuangan air limbah yang kurang baik, pencahayaan yang kurang baik, perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ) yang masih rendah di kalangan pekerja sektor informal, penggunaan alat pelindung diri, kesadaran yang masih rendah dari kelompok sektor informal untuk mematuhi syarat-syarat kesehatan.

Katanya, pada MMD itu disepakati dengan membentuk 10 pos UKK terdiri dari 7 kelompok petani, 1 kelompok UMKM, 1 kelompok becak, dan 1 kelompok bengkel.

Sebutnya pada kegiatan MMD itu juga pihaknya melakukan pelatihan kader dimana pelatihan ini diikuti 20 orang kader.

“Mereka kita ajarkan bagaimana menjalankan pos UKK seperti melakukan rujukan kepada anggota yang sakit, melakukan perencanaan terhadap permasalahan kesehatan Ya disektor informal, melakukan musyawarah minimal sebulan sekali, melakukan sharing, pencatatan dan pelaporan apa yang sudah dilakukan,” sebut dosen USU lagi.

Destanul Aulia juga menyampaikan hal menarik pada kegiatan ini juga hadir Kepala Dinas Kesehatan Madina, Dr syarifudin dan ia memberikan motivasi kepada kader Pos UKK.

“Dalam kegiatan ini IAKMI Sumut melakukan penandatanganan MOU dengan Kadis Kesehatan Madina. MOU itu akan terus dikembangkan dan dilakukan pembinaan oleh kadis Sehingga pos UKK itu nantinya bisa betul -betul bekerja untuk kelompoknya. Pos UKK di Madina berdasarkan data di Kemenkes baru hanya satu. Untuk itu Kadis Kesehatan sangat berarti karena dapat memotivasi untuk pembentukan pos UKK yang sudah ada. Dan akan terbentuklah pos UKK lainnya,” paparnya.

Sementara itu karena pihaknya melihat sektor informal di Madina ini cukup bervariasi sehingga perlu dibentuk pos UKK lain terutama dari UMKM dilihatnya juga banyak kerajinan makanan tradisional yang ia pikir sektor informal itu juga dapat berisiko atas keselamatan kesehatan dan keselamatan kerja.

Pos UKK ini juga nantinya berguna karena dengan pekerja yang sehat akan menghasilkan produksi yang sehat sehingga sangat berkontribusi atas pembangunan kabupaten Madina.

Disebutkannya lagi, selama kegiatan pos UKK ini pihaknya dibantu oleh fasilitator STIKES Namira yaitu ibu Mawaddah SKM mkes dan Evi SKM Mkes. Mereka nilainya yang banyak berkoordinasi dengan pekerja sektor informal.

Sumber : waspad.co.id

More from the blog

PRAKTEK KEBIDANAN DI PUSKESMAS

Praktik Kebidanan (PK) adalah tahapan dimana Mahasiswa mengimplementasikan hasil pengetahuan atau teori yang telah diperoleh dari proses perkuliahan di Kelas dan Demonstrasi Phantoom di...

Capping Day dan Pinning Day

Capping day dan Pinning Day Mahasiswa STIKes Namira Madina merupakan suatu seremonial yang menandakan bahwa mahasiswa tersebut telah menyelesaikan kegiatan belajar, baik teori maupun...

Brosur Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2024

Ayo segera daftarkan diri anda ke Kampus Biru STIKes Namira Madina Panyabungan yang beralamat di Jl. Bhayangkara No. 125 Gunung Tua Lumban Pasir Kec....

Kegiatan MMD Mahasiswa di Desa Salambue

MMD atau Musyawarah Masyarakat Desa adalah pertemuan perwakilan warga desa beserta tokoh masyarakat dan para petugas untuk membahas hasil Survey Mawas Diri (SMD) dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan...